Kamis, 27 Juni 2013

KONGRES WP.



           KONGRES WATU PINAWETENGAN






Pertemuan di Watu Pinawetengan yang pertama kali tersebut untuk membagi Tanah Minahasa ke dalam 4 bagian utama para teranak/keluarga besar dari anak-anak Toar-Lumimuut. Mereka adalah teranak/keluarga besar Toumbulu (Tombulu), Tontewoh Tonsea), Tompakewa, Tumaratas (Toulour). Sehingga suku asli Minahasa keturunan Toar (ayah) dan Lumimuut (ibu) hanyalah empat suku, yaitu Tontemboan, Tombulu, Tonsea, dan Toulour.
Suku luar pertama yang dianggap sebagai orang Malesung (Minahasa purba) adalah Tondano. Mereka bergabung dengan suku Tumaratas menjadi suku Toulour. Mereka dianggap datang dan mendarat di Tanjung Pulisan di Minahasa Utara dan menetap di wilayah yang di-apar (dimiliki) oleh orang Tonsea. Mereka berpindah tempat beberapa kali sampai akhirnya mereka menetap di pinggiran Danau Tondano dan menamakan dirinya orang Tondano. Orang Malesung menyebut mereka orang Toulour. Suku Tontewoh berganti nama menjadi Tonsea pada saat Kontrak Persahabatan Minahasa-Belanda 10 Januari 1679, sedangkan suku Tompakewa mulai menggunakan nama Tontemboan pada tahun 1875.
Suku lainnya bergabung dengan “Minahasa” (orang Tomohon menyebut Minaesa menjadi Minahesa, dan orang Belanda mengambil cara pengucapan tersebut menjadi Minahasa) adalah Tonsawang, Ratahan, Pasan, Ponosakan, Bantik seiring masa Belanda dan pasca Perang Minahasa-Bolmong yang terakhir. Berbicara mengenai Musyawarah di Watu Pinawetengan, sebenarnya sudah terjadi sebanyak tujuh kali pertemuan, yaitu:

Musyawarah I

Diadakan untuk pembagian Tanah Minahasa oleh keturunan Toar-Lumimuut yang berpusat di Tumaratas saat itu. Berdasarkan penyelidikan J.G.F. Riedel dari silsilah para tokoh Musyawarah I tersebut dari para penutur sejarah silsilah Minahasa, didapati 40 silsilah dan ia berkesimpulan kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 670 Masehi. Musyawarah II Diadakan sekitar tahun 1428-1450. Pertemuan ini dilakukan untuk mempersatukan percekcokan antar suku. Pada pertemuan inilah lahir kata Minaesa (Maesa) dan istilah “Watu Pinawetengan i Nuwu”.

Musyawarah III

Diadakan tahun 1642 atau 1654. Pertemuan ini diselenggarakan oleh para Tonaas, Teterusan dan Walian guna mencari kata sepakat untuk mengusir orang Spanyol dari tanah Minahasa dan dicatat dengan goresan di batu tersebut. Padapertemuan ini lahir istilah Watu Pakaeuran Unnuwu yaitu 
batu tempat memusyawarahkan pembicaraan-pembicaraan. Pertemuan ini memutuskan: (1) mengusir orang Spanyol dari Tanah Minahasa, dan (2) memerangi seluruh orang Spanyol di Minahasa. Hal ini dipicu oleh tindakan Spanyol (Tasikela) sendiri. Selain mereka diharuskan membayar upeti perlawanan timbul karena orang Spanyol menghinadan menggangu penduduk serta para wanita tetap Minahasa diganggu mereka. Perlawanan orang Tomohon yang dikenal dengan Perang Tombulu-Spanyol terjadi berawal tanggal 10 Agustus 1643. Waktu itu orang Spanyol hendak mengangkat 
seorang raja untuk Minahasa yaitu Mainalo asal Kinilow yang merupakan keturunan Spanyol-Tombulu. Ukung (kepala negeri) Toumuhung, Lumi menolak permintaan tersebut sehinga seorang serdadu Spanyol menampar pipinya sampai terjatuh. Ia dan seluruh keluarganya naik darah dan mengangkat senjata terhadap orang Spanyol dan hal ini meluas pada rakyat sehingga menimbulkan pemberontakan. Sejumlah 19 orang Spanyol dipancung 
seketika dan 22 orang ditawan. Seluruhnya ada 44 orang dipancung dan dimakan kepalanya sesudah dipanggang masak.

Musyawarah IV

Diadakan pada saat terjadinya Perang Minahasa-Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun 1655-1693 terhadap Raja Loloda Mokoagow (Datuk Binangkang). pertemuan ini untuk memusyawarahkan persatuan dan kesatuan kembali suku-suku Minahasa serta strategi perang. Hal ini dicatat dengan goresan pada Watu Pinawetengan. Dengan musyawarah kebulatan tekad persatuan kali ini berakhir dengan kemenangan orang Minahasa. Raja Loloda Mokoagow yang hendak berperang kembali dengan Minahasa pada bulan Juni 1693 di Tompaso berhasil dipukul mundur oleh gabungan serikat suku-suku Minahasa. Pada bulan September 1694 diadakan perdamaian atas desakan VOC. Dalam perdamaian tersebut ditentukan perbatasan Minahasa dengan Bolaang Mongondow ialah sungai Poigar sampai Tanjung Poigar.

Musyawarah V

Diadakan tahun 1807 pada saat terjadinya Perang Tondano-Belanda II tahun 1808-1809. Pada masa Gubernur Jenderal Hindia Belanda H.W. Daendels berkuasa, ia menganjurkan agar dibentuk sebuah pasukan tambahan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di seluruh wilayah Hindia Belanda dengan mengerahkan orang Maluku dan Minahasa.

Musyawarah VI

Diadakan tahun 1939 atas prakarsa dari Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai anggota GAPI Pusat. Ia mengumpulkan wakil-wakil dari seluruh pakasaan di Minahasa. Pertemuan ini ditujukan untuk memohon restu suksesnya perjuangan GAPI yang menuntut Indonesia berparlemen dalam kerangka self government-nya. Akhirnya Indonesia (Hindia Belanda) memiliki sebuah parlemen yang bernama Volksraad (=Dewan Rakyat atau DPR sekarang).

Musyawarah VII

Diadakan musyawarah besar tanggal 25 Agustus 1945 oleh para pemimpin Minahasa saat itu untuk kebulatan tekad dan mohon restu akan suatu negara Indonesia merdeka. Watu Pinawetengan sendiri sempat ditutupi timbunan tanah dan semak belukar. Abu letusan Gunung Soputan yang terjadi pada tahun-tahun 1785-86, 1819, 1833/38, 1845, 1890, 1906 sempat menimbuninya. Letusan 1832-33 sedemikian hebatnya sehingga menutupi sumur-sumur (parigi) yang berada pada jarak sekitar 18 km dari Gunung Soputan.
Penginjil Jan A.T Schwarz memprakarsai pencarian Watu Pinawetengan. Setelah Hukum Besar Sonder Mayoor Albert Waworuntu dan Hukum Besar Kawangkoan Mayoor Warokka melihat maksud baik dari penginjil ini maka diadakan pencarian dan penggalian Watu Pinawetengan dengan bantuan Walian. Lalu penggalian dilakukan sepanjang 150 meter. Batu-batu yang ditemukan langsung diteliti. Pada hari kesembilan tanggal 19 Juli 1888 penggali di sebelah utara berteriak gembira “Kinamang ni Empung rengarengan! Wia mo si Watu ne-Opo Mahasa panero-neron! Eee he hoo!”. Penginjil Schwarz merupakan orang luar pertama yang berada di Watu Pinawetengan tersebut.
Setelah bertahun-tahun tersembunyi, tahun 1938 batu tersebut ditemukan kembali oleh petugas kehutanan (Boswezen) Hindia Belanda bernama S. Moningka serta dilaporkan pada parlemen Minahasa (Minahasaraad atau Dewan Minahasa). Atas jasa anggota parlemen Minahasaraad Dr. Sam Ratulangi sehingga batu tersebut segera dibersihkan dari ilalang dan tanah pasir longsoran lereng Awuan yang menimbuninya. Pada saat ditemukan kembali, kondisi batu tersebut masih berada di atas tanah. Saat diadakan pemugaran yang dilakukan oleh Gubernur Mantik, diadakan penggalian dengan menggali dan memotong punggung Gunung Awuan agar batu tersebut lebih berada di atas tanah. Namun, semakin digali semakin terperosok batu tersebut sehingga usaha penggalian batu itu dihentikan. Lokasi batu tersebut pada mulanya sejajar dengan punggung lereng Gunung Awuan. Pada saat sekarang ini lokasinya terbenam di bawah tanah sedalam 3 sampai 4 meter dari posisi semula.








                                                                     








                                           
                                      
WATU PINAWETENGAN








                                                                          
















Oleh Bodewyn Grey Talumewo


Rabu, 26 Juni 2013

FILSAFA PRASASTI






                                                                     
                  FILSAFATI BATU PINABETENGAN 
                ( PROFIL KEBUDAYAAN MINAHASA)

Oleh Makrina A Sendoh (Catatan) pada 6 Juni 2013 pukul 13:05


Mintos Budaya Minahasa 1995 mengemukakan :
mereka yang mengetahui cerita sebenar mengenai mitos WATU PINABETENGAN, pasti akan menyatakan
bersama kami bawah mitos watu Pinabetengan itu memuat 2 amanat.
amanat pertama di ucapakan ketika watu itu masih berfungsi sebagai mezbah.
Di ucapkam oleh Kamang kala Tonaas Walian wangko yang mengantarkan
anak-keturunan toar Lumimuut dari wilayah pegunungan Wulur Mahatus ke
wilayah Tonderukan di mana watu itu berada.
Amanat ke dua di ucapkan oleh Tonaas walian wangko Ngeluan.


AMANAT PERTAMA INILAH YG DALAM MITOS DI SEBUT NUWU I TUA.
YANG BERINTIKAN KALIMAT-KALIMAT :


SAPAKEM SI KAYOBAAN ANIO
- TANA TA IMBAYA
- ASI ENDO MAKASA
- SA MEEM SI MA' API
- WETENGAN E PATUUSAN
- WETENGAN ENG KAYOBAAN
- TUMANI E KUMETER
- MAPAR E WARANEY
- AKAD SE TU US TUMOW O TUMOUW TOOW.


ARTINYA :

- ADAPUN DUNIA INI MINAHASA
- TANAH MILIK KITA SEMUA
- PADA SUATU MASA ( KELAK )
- BILA DATANG SI MA' API
- AKAN DI BAGI OLEH PEMBERI TANDA ( PATUUSAN )
- AKAN DI BAGI DUNIA INI ( MINAHASA)
- MENYEBARKAN ( MANDIRI )
- REBUTLAH WAHAI PEMBERANI
- SAMPAI KETRUNAN HIDUP MENUMBUHKAN
( MENHIDUPKAN) MANUSIA ( SESAMA).

ITULAH INTI AMANAT PERTAMA.
MENEGASKAN BAHWA ALAM LINGKUNGAN DI MANA ORANG-ORANG TOUNTUNUWU
( SEBUTAN UNTUK PARA KETRUNAN TOAR-LUMIMUUT MASA ITU)
BERADA ADALAH MILIK MEREKA BERSAMA.
AMANAT PUN MENGARUSKAN MUSYAWARA PARA PANUTAN MASYARAKAT UNTUK
MEMBAGI MILIK BERSAMA ITU. BILA SUDAH MENDAPATKAN ISYARAT DARI BURUNG MANGUNI
YANG DI SEBUT MA'API ( SEBAGAI PEMBAWAH PETUNJUK IA DI IBARATKAN API
YANG MEMBAWAH PENERANG DI DALAM GELAP MALAM).
SESUDAH KAUM ITU KAUM TOUMTUMUWU  DI BERIKAN KEBEBASAN UTUK MELEPASKAN DIRI
DARI INDUK KESATUAN DAN SEMANGAT  MA ANDO/MAPALUS DI HARUSKAN MEMBUKA
LADANG BARU ITU DAN MENGUSAI SEPENUHNYA. MENJADI KESTUAN MANDIRI.

DALAM PERJALAN MENDAPATKAN HIDUP BARU, MEREKA DIAMANATKAN UNTUK
MENGHADAPI SEGALA TANTANGAN DAN RINTANGAN DENGAN HATI  "SEKERAS WATU"
DAN DI MANA PUN MEREKA BERADA, MEREKA DI AMANATKAN MENCINTAI LINGKUNGAN.
DAN DALAM KEADAAN BAGAIMANAPUN, TEMPAT PARA LELUHUR JANGAN DI LUPAKAN.



AMANAT KEDUA SEBAGAI BERIKUT :



SA KITA ESA, SUMESER KITA
- SA KITA SUMESER, ESA KITA
- TUMANI E TOUMTUMUWU
- AM BAWAYA, SAPAKE ' EM PETALED, SARUAN SIA
- EN NATENU, KARENGAN PUTE ONG KAKETE I WATU ANIO
- AMBISA KE ENG KATEKAANMU, MAPAT KO
- TAAN KAWISA KE, WE ' MIO ANDEKEN EM PUSED E OPO.

ARTINYA ;

- BILA KITA SATU, BERHIMPUN TEGUH KITA
- BILA KITA TEGUH, SATU KITA
- BERUPA MERINTIS DAN MANDIRILAH
- KESEMUANYA, BILA KITA BERJUMPA APA SAJA, HADAPI.
- HATIMU SAMA KERASNYA DENGAN BATU INI
- DI MANA SAJA KAU BERADA, KUASAI ITU.
- TAPI KAPAN SAJA BERIKAN DI HATI ( PIKIRAN)
TUHAN PUSAT SEGALANYA.


SIGIH WANGKO.




Minggu, 23 Juni 2013

YING YANG




                                                                       

                                      
             SEBUAH FILOSOFI


  YING YANG ATAU YINGYANG



YING BERSIFAT PASIF, SEDIH, GELAP, FEMININ, RESPONSIF, DAN
DI KAITKAN DENGAN MALAM.

YANG BERSIFAT AKTIF, TERANG, MASKULIN, AGRESIF, DAN
DI KAITKAN DENGAN SIANG.

YIN DI SIMBOLKAN DENGAN AIR,..
SEDANGKAN YANG DI SIMBOLAKN DENGAN API.

YIN ( HITAM BERSIFAT PASIF )

DAN YANG ( TERANG BERSIFAT AKTIF ).

ADALAH DUA ELEMEN YANG SALING MELENGKAPI.

LIHAT URAIYANNYA :

BAWAH MUSIBA DAN REJEKI ITU SPERTINYA SALING BERLAWANAN
( POSITIF DAN NEGATIF )

NAMUN MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG BISA SALING MEMPENGARUHUI DAN SALING BERTUKAR TEMAPAT.

MASALAH MUSIBAH DAN REJEKI INI YA SEPERTI PEPATA ;

MENANAM KACANG AKAN MEMANEN KACANG
MENANAM LABU AKAN MEMANEN LABU...

SEMUA TERGANTUNG DARI PERBUATAN DIRI KITA SENDIRI
GANJARAN SEBAB DAN AKIBATNYA TIDAK AKAN MELESET
DIMANA SETIAP ORANG SELALU MELAKUKAN KEBAJIKAN..
DAN REJEKILAH SEBAGAI IMBALANNYA...

SEDANGKAN BAGI SETIAP ORANG YANG SELALU BERBUAT KEJAHATAN
MUSIBAHLAH YANG SELALU MENGHAMPIRINYA,.....

KARENA ITU KITA SELALU DI INGATKAN BAWAH JANGAN MENGIRA
SUATU PERBUATAN KECIL YANG BAIK TIDAK ADA GUNANYA...
LANTAS TIDAK MAU BERBUAT.
SEBALIKNYA JUGA JANGAN MENGIRA " SUATU PERBUATAN KECIL YANG JAHAT TIDAK ADA BALASANNYA
LANTAS SENGAJA MELAKUKANNYA.
SEBAB SEMUA ITU TETAP AKAN DI CATAT DAN
AKAN MEMPENGARUHI GANJARAN YANG AKAN KITA TERIMAH DI
KEMUDIAN HARI.






                                          

           SALAM DARI KAMI


   TONAAS  MAKRINA SENDOH 


                       

  





— di Daerah Khusus Ibukota Jakarta


BATU PERMATA

       

    
\











 






                                                                     
                                                                       












                                                               

HUBUNGI KAMI



  SALAM BUDAYA NUSANTARA

             SALAM  KAWANUA

     SI TOU TIMOU TUMOU TOU

                                                    

                                                                 








   
      Salam Sejahtera Selalu.


          Untuk Saudarah - saudarih  ku,  dimanapun berada,         
TONAAS  IBU MAKRINA  SENDOH Menerima dan melayani 
Konsultasi Kehidupan Serta Menyediakan Pula Sarana Spiritual univesal yang berfungsi sebagai salah satu Sarana untuk pelayanan dalam mengarungi Problem Kehidupan yang ada:


UNTUK LEBIH LANJUT,  SILAKAN HUBUNGI KAMI DI :

CALL CENTER 

 NO HP  : 085242539871

PIN  BB  : 579719B0

DI TANGANI LANGSUNG OLEH TONAAS IBU MAKRINA A SENDOH.









KONSULTASI



KONSULTASI SPIRITUAL UNIVERSAL 
DAN PENGOBATAN NATURAL DAN SUPRANATURAL
IJIN DINKES NO.503/848/DINKES-2000
IJIN KEJARI-PAKEM NO. B. 07/P.2.24.6/Dsb.2/6/2000
TEL. 0431- 8031484 - CALL CENTER 085341181485
     



BIRO SUPRANATURAL NUSANTARA CAB. MANADO
MELAYANI KONSULTASI SPIRITUAL UNIVESAL DAN
PENGOBATAN ALTERNATIF SUPRANATURAL.

KONSULTASI :

- BISNIS
- KARIR
- MASALAH RUMAH TANGGA
- ASMARA ( MENCARI JODOH )
- RUWATAN MEMBERSIHKAN
  MEMBUANG ENERGI NEGATIF
- MEMBERIKAN ENERGI PRANA
  PADA TUBUH
- SULIT MENDAPATKAN PEKERJAAN.
- MEMBANGKIT INTI ENERGI
  POSITIF SECARA SPIRITUAL
  UNIVERSAL DENGAN KEKUATAN
  PRANA BEREFEK
  POSITIF & SANGAT DAHSYAT
  BAGI HIDUP ANDA
- DLL.


PENGOBATAN NON MEDIS.

- MENYELESAIKAN
  MASALAH/PROBLEM
  SUPRANATURAL
  GHOIB ( TAK KASAT MATA )
  ATAU KUASA KEGELAPAN
  SEPERTI...
- GUNA-GUNA, SANTET, TENUNG,
  GENDAM, HIPNOTIS NEGATIF.
- DAN GANGGUAN METAFISIKA
   LAINNYA.

PENGOBATAN DENGAN SISTIM.

- TERAPI SYRAF : PENGOBATAN
   MELALUI PIJAT & TOTOK DI
   TITIK SYARAF YANG
   BERHUBUNGAN DENGAN ORGAN
   TUBUH


- PENGOBATAN HIDROTHERAPY.
  PENGOBATAN MELALUI MEDIA AIR.

- PENGOBATAN HERBAL.
  PENGOBATAN TUMBUHAN-
  TUMBUHAN ALAM INDONESIA.







           MISI DAN VISI : 



SI TOU TIMOU TUMOU TOU

MELAYANI DAN MEMBANTU MASYARAKAT 

KHUSUS DI BIDANG KONSULTASI SPIRITUAL UNIVESAL 
DAN PENYEMBUHAN PENGOBATAN ALTERNATIF 
SECARA SUPRANATURAL.

KONSULTASIKAN MASALAH PROBLEM KEHIDUPAN

YANG ANDA HADAPI ANDA YAKIN ANDA PERCAYA 
SILAKAN SILAKAN ANDA DATANG KONSULTASIKAN
PROBLEM HIDUP ANDA KEPADA KAMI TERIMAH KASIH.


PAKATUAN WO PAKALAWIREN


SALAM HORMAT KAMI

KONSULTAN SPIRITUAL

IBU MAKRINA. A. SENDOH.

WALIAN / TONAAS WANGKO UMBANUA.


MERGENCY CALL :

HP. 0431 - 8031484

HP. : 0853 4118 1485.
HP  : 085242529871

TRANFER VIA BANK BRI.

No. Rekening BRI : 0054-01-059157-50-0.

A/N : MAKRINA AGUSTINA SENDOH.


KONSULTASI HARAP BUAT JANJI TERLEBIH DAHULU VIA TELPON & HP.

Sabtu, 22 Juni 2013

PROFIL




                                                                 


                                                 S E L A M A T      D A T A N G

                                                          KAMI UCAPAKAN



                                                       SALAM SEJAHTRA



                                                          SALAM KENAL



                                                    SALAM SILAHTURAHIM



                                                                  D A N



                                                      SALAM HORMAT KAMI



                                             UNTUK SAUDARAH - SAUDARIH KU



                                               YANG BERADA DI NUSANTARA



                                                                 " MOTO "

 

                                                  GANTUNGKAN CITA-CITA MU



                                                       SETINGGI LANGIT



                                                 RAILAH SEMUA IMPIAN MU



                                              UNTUK BEKAL MASA DEPAN MU




                                                     SUKSES SELALU UNTUK



                                                               KITA SEMUA




                                                            . . . . A M I N . . . . .




                                                        SALAM DARI KAMI



                                                  TONAAS  MAKRINA SENDOH 




                                                      
                                                               ~~~ TMS ~~~


                                                                        

Jumat, 21 Juni 2013

BERANDA



     SELAMAT DATANG