FILSAFATI BATU PINABETENGAN
( PROFIL KEBUDAYAAN MINAHASA)
Mintos Budaya Minahasa 1995 mengemukakan :
mereka yang mengetahui cerita sebenar mengenai mitos WATU PINABETENGAN, pasti akan menyatakan
bersama kami bawah mitos watu Pinabetengan itu memuat 2 amanat.
amanat pertama di ucapakan ketika watu itu masih berfungsi sebagai mezbah.
Di ucapkam oleh Kamang kala Tonaas Walian wangko yang mengantarkan
anak-keturunan toar Lumimuut dari wilayah pegunungan Wulur Mahatus
ke wilayah Tonderukan di mana watu itu berada.
Amanat ke dua di ucapkan oleh Tonaas walian wangko Ngeluan.
AMANAT PERTAMA INILAH YG DALAM MITOS DI SEBUT NUWU I TUA.
YANG BERINTIKAN KALIMAT-KALIMAT :
SAPAKEM SI KAYOBAAN ANIO
- TANA TA IMBAYA
- ASI ENDO MAKASA
- SA MEEM SI MA' API
- WETENGAN E PATUUSAN
- WETENGAN ENG KAYOBAAN
- TUMANI E KUMETER
- MAPAR E WARANEY
- AKAD SE TU US TUMOW O TUMOUW TOOW.
ARTINYA :
- ADAPUN DUNIA INI MINAHASA
- TANAH MILIK KITA SEMUA
- PADA SUATU MASA ( KELAK )
- BILA DATANG SI MA' API
- AKAN DI BAGI OLEH PEMBERI TANDA ( PATUUSAN )
- AKAN DI BAGI DUNIA INI ( MINAHASA)
- MENYEBARKAN ( MANDIRI )
- REBUTLAH WAHAI PEMBERANI
- SAMPAI KETRUNAN HIDUP MENUMBUHKAN
( MENHIDUPKAN) MANUSIA ( SESAMA).
ITULAH INTI AMANAT PERTAMA.
MENEGASKAN BAHWA ALAM LINGKUNGAN DI MANA ORANG-ORANG TOUNTUNUWU
( SEBUTAN UNTUK PARA KETRUNAN TOAR-LUMIMUUT MASA ITU)
BERADA ADALAH MILIK MEREKA BERSAMA.
AMANAT PUN MENGARUSKAN MUSYAWARA PARA PANUTAN MASYARAKAT UNTUK
MEMBAGI MILIK BERSAMA ITU. BILA SUDAH MENDAPATKAN ISYARAT DARI BURUNG MANGUNI
YANG DI SEBUT MA'API ( SEBAGAI PEMBAWAH PETUNJUK IA DI IBARATKAN API
YANG MEMBAWAH PENERANG DI DALAM GELAP MALAM).
SESUDAH KAUM ITU KAUM TOUMTUMUWU DI BERIKAN KEBEBASAN UTUK MELEPASKAN DIRI
DARI INDUK KESATUAN DAN SEMANGAT MA ANDO/MAPALUS DI HARUSKAN MEMBUKA
LADANG BARU ITU DAN MENGUSAI SEPENUHNYA. MENJADI KESTUAN MANDIRI.
DALAM PERJALAN MENDAPATKAN HIDUP BARU, MEREKA DIAMANATKAN UNTUK
MENGHADAPI SEGALA TANTANGAN DAN RINTANGAN DENGAN HATI "SEKERAS WATU"
DAN DI MANA PUN MEREKA BERADA, MEREKA DI AMANATKAN MENCINTAI LINGKUNGAN.
DAN DALAM KEADAAN BAGAIMANAPUN, TEMPAT PARA LELUHUR JANGAN DI LUPAKAN.
AMANAT KEDUA SEBAGAI BERIKUT :
SA KITA ESA, SUMESER KITA
- SA KITA SUMESER, ESA KITA
- TUMANI E TOUMTUMUWU
- AM BAWAYA, SAPAKE ' EM PETALED, SARUAN SIA
- EN NATENU, KARENGAN PUTE ONG KAKETE I WATU ANIO
- AMBISA KE ENG KATEKAANMU, MAPAT KO
- TAAN KAWISA KE, WE ' MIO ANDEKEN EM PUSED E OPO.
ARTINYA ;
- BILA KITA SATU, BERHIMPUN TEGUH KITA
- BILA KITA TEGUH, SATU KITA
- BERUPA MERINTIS DAN MANDIRILAH
- KESEMUANYA, BILA KITA BERJUMPA APA SAJA, HADAPI.
- HATIMU SAMA KERASNYA DENGAN BATU INI
- DI MANA SAJA KAU BERADA, KUASAI ITU.
- TAPI KAPAN SAJA BERIKAN DI HATI ( PIKIRAN)
TUHAN PUSAT SEGALANYA.
SIGIH WANGKO.